.jpg)
Penumpukan limbah organik khususnya limbah rumah tangga menjadi permasalahan yang perlu diperhatikan. Pasalnya limbah ini akan terus bertambah seiring berjalannya kehidupan manusia. Banyak orang yang belum tahu bahwasanya limbah organik hasil rumah tangga dapat dimanfaatkan menjadi pupuk. Salah satu cara yang dapat dilakukan yakni dengan pembuatan home decomposer. Home decomposer sendiri merupakan metode pembusukan limbah dengan memanfaatkan organisme di dalam tanah sebagai pengurai.
Pemanfaatan limbah organik dengan home decomposer menjadi salah satu program kerja wajib yang dicanangkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Dalam pelaksanaannya, pembuatan home decomposer dilakukan di sejumlah rumah tokoh masyarakat.
Praktik pelaksanaan pembuatan home decomposer di Desa Kramat dilaksanakan selama 2 hari pada tanggal 18 dan 19 Juli 2023. Dalam hal ini, sejumlah tokoh masyarakat beserta Tim KKN Unsoed saling bahu membahu dalam pembuatan home decomposer tersebut.
Hal yang dilakukan yakni dengan membuat galian sedalam minimal 1 meter untuk kemudian dibenamkan ember yang telah dipotong bagian bawahnya sebagai wadah pengomposan. Limbah organik yang dihasilkan dapat langsung dimasukkan ke dalam wadah tersebut. Proses pembusukan limbah menjadi pupuk berlangsung selama 3 minggu. 2 minggu pertama, limbah organik di dalam wadah dapat ditambahkan cairan manis alami seperti gula merah, gula pasir, atau air tebu untuk hasil yang lebih baik. Hasil pembusukan kemudian dapat dimanfaatkan menjadi pupuk yang siap pakai.
.jpg)
Meliasari dan Firliana
Tim KKN Unsoed Periode Juli - Agustus 2023